Laman

Jumat, 10 Januari 2014

hanya mimpi

duduk manis semanis bulan di langit malam
merenung melihat sehamparan awan yang menghitam ditinggal cahyanya
merenung melihat sehamparan bintang membentang bagai karpet berlian luas tanpa ujung
merenung merasakan luasnya kegalauan hatiku
karena dirimu tak tampak di mataku
dirimu selalu menjadi hologram . tersebar diantara jutaan bintang
selalu menjadi bayangan, yang slalu terpatri di hati

malam-malam berganti pagi, matahari bersinar di ufuk timur
merasakan dinginnya pagi
merasakan ujung penantian yang hilang
dingin ini seperti jutaan balok es menimpa diriku di pagi buta.
mendapati kau di mimpiku tadi malam
mendapati kau hanya selalu menjadi mimpiku


Tidak ada komentar:

Posting Komentar